Senin, 19 September 2011

C6W Mobil Sport Dengan Enam Roda Yang Sangat Amazing Buatan Covini You are here: Home » Zona Teknologi » C6W Mobil Sport Dengan Enam Roda Yang Sangat Amazing Buatan Covini [ PIC + VIDEO ] 4 Des 2010 C6W Mobil Sport Dengan Enam Roda Yang Sangat Amazing Buatan Covini [ PIC + VIDEO ] Posted by admin at 07:11 / Labels: Zona Teknologi / C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport Dengan Enam Roda Yang Sangat Amazing Buatan Covini.Enam Roda C6W Sports Car oleh Covini, ini mobil sport yang menakjubkan dari Covinni diambil dari mesin Audi4.2 literdengan kecepatan maksimum 297 km / jam dan yang paling penting, mobil ini memiliki 6 roda dimana terdapat 4 roda di bagian depan dan 2 roda dibelakang. Penggunaan dari 6 roda sedangkan 4 buah roda ditempatkan di bagian depan adalah membuat mobil lebih stabil pada saat tikungan, stabil di jalan raya dan saat pengereman. Setelah 36 tahun yang panjang dalam pembuatan, Ferruccio Covini's C6W atau Convini 6 Roda akhirnya mengambil bentuk. 2-kursi dengan 2-pintu. Bentuk ini terinspirasi oleh Tyrrell P34 1976. Tenaga ke enam-roda tersebut didapat dari daya Audi 4.2-liter V8 , mesin yang menghasilkan 440PS dan torsi 346 lb-ft . Mesin dikawinkan dengan gearbox manual enam-kecepatan yang mengirimkan daya ke roda belakang dan depan juga ada independen dan suspensi wishbone dibelakang, roda depan 15-inch dan roda belakang 20-inci dengan rem cakram Brembo. Kecepatan puncak kendaraan diharapkan akan mencapai 185mph. Berikut ini pic dari C6W Sports Car oleh C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport Dengan Enam Roda Yang Sangat Amazing Buatan  Covini.Enam Roda C6W Sports Car oleh Covini, ini mobil sport yang menakjubkan dari Covinni diambil dari mesin Audi4.2 literdengan kecepatan maksimum 297 km / jam dan yang paling penting, mobil ini memiliki 6 roda dimana terdapat 4 roda di bagian depan dan 2 roda dibelakang.

Penggunaan dari 6 roda sedangkan 4 buah roda ditempatkan di bagian depan adalah membuat mobil lebih stabil pada saat tikungan, stabil di jalan raya dan saat pengereman.


Setelah 36 tahun yang panjang dalam pembuatan, Ferruccio Covini's C6W atau Convini 6 Roda akhirnya mengambil bentuk. 2-kursi dengan 2-pintu. Bentuk ini  terinspirasi oleh Tyrrell P34 1976.

Tenaga ke enam-roda tersebut didapat dari daya Audi 4.2-liter V8 ,  mesin yang menghasilkan 440PS dan torsi 346 lb-ft . Mesin dikawinkan dengan gearbox manual enam-kecepatan yang mengirimkan daya ke roda belakang dan depan juga ada  independen dan suspensi wishbone dibelakang, roda depan 15-inch dan roda belakang 20-inci dengan rem cakram Brembo. Kecepatan puncak kendaraan diharapkan akan mencapai 185mph.

Berikut ini  pic dari C6W Sports Car oleh


C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

C6W Mobil Sport

Sumpit, Inilah Senjata Tradisional Suku Dayak yang Lebih Ditakuti daripada Peluru

Pada zaman penjajahan di Kalimantan dahulu kala, serdadu Belanda bersenjatakan senapan dengan teknologi mutakhir pada masanya, sementara prajurit Dayak umumnya hanya mengandalkan sumpit. Akan tetapi, serdadu Belanda ternyata jauh lebih takut terkena anak sumpit ketimbang prajurit Dayak diterjang peluru.

Penyebab yang membuat pihak penjajah gentar itu adalah anak sumpit yang beracun. Sebelum berangkat ke medan laga, prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpit dengan getah pohon ipuh atau pohon iren. Dalam kesenyapan, mereka beraksi melepaskan anak sumpit yang disebut damek. "Makanya, tak heran penjajah Belanda bilang, menghadapi prajurit Dayak itu seperti melawan hantu," tutur Pembina Komunitas Tarantang Petak Belanga, Chendana Putra, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tanpa tahu keberadaan lawannya, tiba-tiba saja satu per satu serdadu Belanda terkapar, membuat sisa rekannya yang masih hidup lari terbirit-birit. Kalaupun sempat membalas dengan tembakan, dampak timah panas ternyata jauh tak seimbang dengan dahsyatnya anak sumpit beracun.

Tak sampai lima menit setelah tertancap anak sumpit pada bagian tubuh mana pun, para serdadu Belanda yang awalnya kejang-kajang akan tewas. Bahkan, bisa jadi dalam hitungan detik mereka sudah tak bernyawa. Sementara, jika prajurit Dayak tertembak dan bukan pada bagian yang penting, peluru tinggal dikeluarkan. Setelah dirawat beberapa minggu, mereka pun siap berperang kembali.

Penguasaan medan yang dimiliki prajurit Dayak sebagai warga setempat tentu amat mendukung pergerakan mereka di hutan rimba. "Karena itu, pengaruh penjajahan Belanda di Kalimantan umumnya umumnya hanya terkonsentrasi di kota-kota besar tapi tak menyentuh hingga pedalaman," Chendana. Tak hanya di medan pertempuran, sumpit tak kalah ampuhnya ketika digunakan untuk berburu.

Hewan-hewan besar akan ambruk dalam waktu singkat. Rusa, biawak, atau babi hutan tak akan bisa lari jauh. "Apalagi, tupai, ayam hutan, atau monyet, lebih cepat lagi," katanya. Bagian tubuh yang terkena anak sumpit hanya perlu dibuang sedikit karena rasanya pahit. Uniknya, hewan tersebut aman jika dimakan. "Mereka yang mengonsumsi daging buruan tak akan sakit atau keracunan," kata Chendana.

Baik hewan maupun manusia, setelah tertancap anak sumpit hanya bisa berlari sambil terkencing-kencing. "Bukan sekadar istilah, dampak itu memang nyata secara harfiah. Orang atau binatang yang kena anak sumpit, biasanya kejang-kejang sambil mengeluarkan kotoran atau air seni sebelum tewas," tambah Chendana.




 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .